RUMAH PINTER: Menyatukan Upaya Kesehatan Primer di Kabupaten Bantul

RUMAH PINTER: Menyatukan Upaya Kesehatan Primer di Kabupaten Bantul

Bantul, [27/8] Dalam upaya mengoptimalkan upaya integrasi layanan primer di kabupaten Bantul maka Dinas Kesehatan meluncurkan gagasan untuk membentuk suatu forum komunikasi dan koordinasi dalam wadah yang dinamakan RUMAH PINTER .

 

Apa itu RUMAH PINTER?

Yaitu suatu Forum Jejaring Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atau Primer yang meliputi UPT Dinas Kesehatan (Puskesmas dan Labkesda) , Asosiasi Klinik , IDI , PDGI dan IBI cabang Bantul. Melalui RUMAH PINTER, berbagai pihak yang terlibat dalam pemberian layanan kesehatan dapat saling berkolaborasi dan berbagi informasi.

 

Latar Belakang Pembentukan RUMAH PINTER

Pembentukan RUMAH PINTER tidak lepas dari transformasi sistem kesehatan yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Transformasi ini terdiri dari enam pilar, salah satunya adalah perubahan dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama. Salah satu bentuk transformasi ini adalah Integrasi Layanan Primer (ILP), yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi antar fasyankes meliputi puskesmas dan jejaringnya. Integrasi ini tentunya juga membutuhkan kerjasama yang solid antara semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di tingkat primer, mulai dari kapanewon hingga tingkat desa dan dusun.

 

Siapa yang Terlibat dalam RUMAH PINTER?

RUMAH PINTER melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Puskesmas, Pimpinan Organisasi Profesi, Pimpinan Asosiasi Klinik, dan Kepala Labkesda. Forum ini dirancang untuk bersifat fleksibel, sehingga memungkinkan penambahan anggota sesuai dengan kebutuhan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

 

Tujuan Utama RUMAH PINTER

Tujuan utama dari RUMAH PINTER adalah untuk menciptakan keterpaduan dalam pelaksanaan ILP di antara berbagai fasilitas kesehatan primer dalam satu wilayah puskesmas. Dengan adanya forum ini, diharapkan layanan kesehatan dapat menjadi lebih terintegrasi dan efisien, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

 

Kedudukan RUMAH PINTER

Forum ini berkedudukan di tingkat kabupaten selanjutnya di tingkat kapanewon jejaring ini meliputi puskesmas dan jejaring di wilayah kerjanya. Posisi ini diperkuat dengan adanya dokumen-dokumen kesepakatan kerjasama (MoU dan PKS) di tingkat kabupaten serta dokumen Rencana Kerja (RK) antara puskesmas dan jejaringnya. Struktur ini memastikan bahwa semua pihak terlibat dapat bekerja sama dengan baik.

 

Pembagian Peran dan Manfaat RUMAH PINTER

Dalam RUMAH PINTER, pembagian peran dilakukan berdasarkan kompetensi dan kemampuan masing-masing FKTP. Pembagian ini diatur dalam bentuk Care Pathway, yang mencakup semua aktivitas mulai dari skrining hingga tata kelola klinis. Beberapa manfaat utama dari forum ini termasuk optimalisasi integrasi layanan primer, peningkatan capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan indikator program lainnya, serta peningkatan kolaborasi antara puskesmas dan jejaringnya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

 

Aktivitas RUMAH PINTER

Beberapa kegiatan utama yang dilakukan oleh RUMAH PINTER meliputi koordinasi kegiatan skrining sesuai dengan siklus hidup, pemberian tata kelola klinis, dan pengembangan kompetensi SDM FKTP. Selain itu, forum ini juga memfasilitasi rujukan antar FKTP, baik untuk pasien maupun sampel, serta pengiriman sampel ke Labkesda sebagai laboratorium kesehatan masyarakat tingkat II. Semua laporan kegiatan disampaikan melalui platform yang telah disepakati.

 

Peran RUMAH PINTER dalam Digitalisasi Pemerintahan

Di era digital saat ini, RUMAH PINTER juga berkomitmen untuk mengembangkan bridging antara sistem informasi fasilitas kesehatan. Puskesmas dan FKTP saat ini menggunakan berbagai sistem informasi seperti SIMPUS dan SIMKES, yang sudah terintegrasi dengan Satu Sehat. Dengan menggunakan rekam medis elektronik, diharapkan pengelolaan data pasien menjadi lebih efisien dan memberikan penanganan yang lebih komprehensif.

Dengan peluncuran RUMAH PINTER, diharapkan Kabupaten Bantul dapat mencapai integrasi layanan kesehatan primer yang lebih baik, meningkatkan kualitas layanan, dan membawa dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.