SARTIKA (Sanden Guyub Rukun Tangani KEK dan Anemia) Inovasi Menurunkan Angka KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan Anemia pada Remaja Putri dan Ibu Hamil di Wilayah Kapanewon Sanden

Bisa ditekannya kasus angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kemiskinan pengetahuan dan informasi. Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan kadar Haemoglobin (Hb) rendah atau anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%. Seorang wanita usia subur dikatakan mengalami KEK apabila indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 18.5 atau lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23.5 cm.

 

Menurut WHO Sekitar 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh perdarahan akut dan status gizi yang buruk. Ibu yang hamil dengan status gizi yang buruk dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi kronis (KEK). Kontribusi dan terjadinya KEK pada ibu hamil akan mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain dapat meningkatkan resiko terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan KEK memiliki resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada akhir masa kehamilan sehingga dapat mengakibatkan kelahiran BBLR pada bayinya. Oleh karena itu, diperlukan pelayanan kebidanan sebelum kehamilan sebagai tindakan pencegahan komplikasi yang mungkin muncul pada ibu dan bayi.

 

Upaya Pencegahan yang dapat dilakukan sebelum masa kehamilan di utamakan sejak masa remaja sehingga tindakan yang diambil bisa memberikan hasil yang optimal karena remaja putri yang sehat dengan berat tubuh yang ideal serta tidak mengalami anemia saat menikah dan hamil akan lebih siap dalam menjalani kehamilan secara fisik dibandingkan remaja putri yang KEK dan mengalami anemia. Karenanya upaya mengajak remaja putri untuk peduli pada kesehatan perseorangannya perlu disampaikan dalam bentuk edukasi pada kelompok remaja di masyarakat. 

 

Remaja yang sedang dalam masa perubahan dari anak-anak menuju dewasa pada umumnya lebih memilih menghabiskan waktu bersama kelompok sebayanya sehingga penyampaian informasi melalui kelompok remaja dirasa perlu dan cukup efektif dengan melibatkan konselor sebaya yaitu remaja dalam kelompok yang telah diberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan menyampaikan informasi kepada teman sebayanya. Informasi yang disampaikan oleh teman sebaya pada umumnya lebih di dengarkan dibanding dari orangtua atau orang yang belum dikenal.

 

Pada kasus ibu hamil dengan KEK harus diupayakan untuk dilakukan penanganan yang intensif oleh tenaga kesehatan agar kondisi kesehatan ibu dapat di kontrol dengan baik untuk mencegah komplikasi yang bisa terjadi seperti berat bayi lahir rendah yaitu bila berat bayi yang dilahirkan seorang ibu dengan umur kehamilan cukup beratnya kurang dari 2500 gr, kemungkinan risiko perdarahan pada saat persalinan dan nifas, risiko ketuban pecah dini sebelum persalinan dan lain sebagainya. Selama masa kehamilan ibu dengan KEK sangat mungkin mengalami masalah seperti tubuh mudah lelah dan lemas. 

 

Secara umum cara mengatasi KEK pada remaja dan ibu hamil adalah dengan mengubah pola hidup ke arah pola hidup sehat dengan konsumsi gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur. Bagi remaja putri dianjurkan secara berkala memeriksakan kadar haemoglobin (Hb) dan bila tiba waktu mempersiapkan kehamilan dilakukan dengan terencana sehingga pada saat kehamilan kondisi ibu telah siap secara fisik, mental dan spiritual untuk menjaga dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas.

 

SARTIKA (Sanden Guyub Rukun Tangani KEK dan Anemia) adalah sebuah inovasi program KIA Puskesmas Sanden dengan melakukan upaya pencegahan dan penanganan KEK dan anemia sejak remaja putri, pasangan calon pengantin, dan ibu hamil dengan melibatkan lintas program di Puskesmas Sanden, lintas sector dan peran serta aktif masyarakat. Kegiatan SARTIKA terdiri dari rangkaian kegiatan yaitu Edukasi Untuk Remaja KEK dan anemia (EUREKA) menyasar kepada remaja putri untuk memberikan informasi dan pemeriksaan status gizi dengan pengukuran indeks masa tubuh (IMT) dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan serta pengukuran lingkar lengan atas (LILA) pada kelompok remaja. Kegiatan bagi calon pasangan usia subur (PUS) yaitu calon manten dengan kelas manten Sanden (KEMAS) yaitu penyuluhan tentang pencegahan, penanganan KEK dan anemia pada calon manten melibatkan lintas sector yaitu kantor urusan agama (KUA) Sanden sehingga saat memasuki masa kehamilan telah di rencanakan dan di persiapkan dan terhindar dari KEK dan anemia yang bisa menyebabkan resiko tinggi pada masa kehamilan.

 

Cakupan antenatal atau pemeriksaan kehamilan terpadu bagi ibu hamil di maksudkan agar semua ibu hamil dapat mengakses pelayanan Puskesmas yang melayani pemeriksaan bagi hamil lengkap dengan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan skrining kesehatan gigi, konsultasi psikologi, konsultasi gizi dan pemeriksaan kesehatan oleh dokter umum. Pemeriksaan kehamilan terpadu bertujuan memeriksa ibu hamil sehingga kejadian resiko ibu hamil  bisa di kelola dan bisa mencegah penyulit dan komplikasi ibu hamil, bersalin dan nifas. Program untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan ibu hamil terpadu dengan melibatkan fasilitas kesehatan jejaring Puskesmas Sanden melalui program PANDU YANKESRING yaitu program cakupan antenatal terpadu melibatkan fasilitas kesehatan jejaring. Bagi ibu hamil dengan kondisi KEK dan anemia di wilayah Puskesmas Sanden dengan kondisi prasejahtera diberikan makanan pendamping tambahan (PMT) pemulihan selama 90 hari dengan pendanaan dari kerjasama Puskesmas Sanden dengan unit pelaksana kegiatan (UPK) Lestari, Sanden. Kegiatan pemberian makanan tambahan ini disebut sebagai BUKTISARI (Bantuan Untuk Ibu Hamil KEK dan anemia dari UPK Lestari).

 

Rangkaian kegiatan SARTIKA diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penurunan kejadian KEK dan anemia pada remaja putri, ibu hamil di wilayah Sanden. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai inovasi program KIA Puskesmasa Sanden akan dilaksanakan berkelanjutan dan dikembangkan di wilayah kerja Puskesmas Sanden.



Oleh: Tuti Nuryani, S.Tr.Keb (Bidan Puskesmas Sanden)