Upaya Penurunan Stunting dengan Manajemen Terpadu Community Feeding Center (CFC) di Kabupaten Bantul

Bantul, D.I. Yogyakarta – Kabupaten Bantul mengintensifkan upaya penurunan angka stunting dengan mengimplementasikan Manajemen Terpadu Community Feeding Center (CFC), sebuah program inovatif yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan balita melalui dukungan komunitas dan intervensi gizi spesifik. Program CFC ini menargetkan penanganan stunting di berbagai kalurahan dengan beberapa tahapan strategis, di antaranya pelatihan khusus bagi kader CFC yang telah dilaksanakan di Kalurahan Selopamioro dan Trimurti pada bulan September dan Oktober 2024.

Langkah awal dalam manajemen CFC adalah memberikan pelatihan bagi para kader, yang difokuskan pada deteksi awal masalah gizi serta teknik pemantauan tumbuh kembang balita. Dalam pelatihan ini, kader dibekali dengan pengetahuan mengenai sukses mengasihi & memberikan makanan pendamping ASI, pemberian makanan pendamping ASI, pemantauan perkembangan anak,  dan perawatan anak sakit. Melalui pelatihan ini, para kader diharapkan menjadi penggerak utama di komunitas masing-masing dalam upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.

 

Setelah pelatihan, langkah selanjutnya adalah penentuan sasaran balita dengan masalah gizi oleh tenaga kesehatan dan kader. Proses ini dilakukan dengan pemantauan rutin yang melibatkan pengukuran tinggi dan berat badan balita, serta pengamatan langsung di lapangan. Penentuan sasaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak yang berisiko stunting dapat segera mendapatkan penanganan yang sesuai. Tenaga kesehatan dan kader bekerja sama untuk menetapkan prioritas penanganan bagi balita dengan kekurangan gizi, sehingga intervensi yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.

 

Program CFC ini juga memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan bahan pangan lokal kepada balita yang telah teridentifikasi mengalami stunting. PMT ini diberikan selama minimal 4 hingga 8 minggu, dengan bahan pangan yang mudah diakses dan bernilai gizi tinggi. Langkah ini diambil untuk meningkatkan berat badan dan kesehatan balita secara alami, sambil mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya pangan lokal dalam kehidupan sehari-hari.

 

Selain pemberian PMT, edukasi kepada ibu balita juga menjadi fokus utama program ini. Edukasi dilakukan oleh  kader dengan memanfaatkan media lembar balik serta media edukasi digital. Melalui pendekatan ini, para ibu diberi pemahaman tentang pentingnya pola makan bergizi, cara mempersiapkan makanan bernutrisi, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memantau kesehatan anak mereka. Pendekatan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran ibu-ibu tentang pentingnya gizi bagi perkembangan anak.

 

Program CFC juga menerapkan prinsip Peer Supporting Group (Kelompok Pendukung Sebaya), di mana kader dan tenaga kesehatan berperan sebagai fasilitator. Melalui kelompok ini, para ibu balita dapat saling berbagi pengalaman dan dukungan, yang penting dalam meningkatkan motivasi dan pemahaman mereka terhadap isu stunting. Dengan manajemen terpadu dan dukungan sebaya, program CFC di Kabupaten Bantul diharapkan dapat menekan angka stunting secara signifikan dan membentuk generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

 Diharapkan, dengan terselenggaranya manajemen terpadu CFC ini, angka stunting di Bantul dapat terus berkurang, sehingga target Bantul bebas stunting dapat tercapai. Selain itu, melalui edukasi yang disampaikan oleh kader, orang tua di wilayah tersebut dapat lebih sadar dan paham pentingnya pola asuh dan gizi yang kaya protein hewani untuk anak-anak mereka. Program ini menjadi langkah penting untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa.